Monday, 27 December 2021

LAPAN AMALAN YANG PAHALANYA SETARA DENGAN PERGI HAJI



Haji itu perkara wajib yang mesti ditunaikan. Tetapi bagi orang yang tidak memiliki harta, sakit, sudah tua serta lemah, atau terhalang wabah virus Corona dll, maka ada amalan lainnya, yang jika dikerjakan insya Allah juga berpahala seperti haji. Di antaranya adalah:


(1). Salat Berjamaah di Masjid


Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ


"Barang siapa keluar dari rumahnya menuju masjid dalam keadaan sudah bersuci (wudhu) untuk melakukan salat fardhu (dengan cara berjamaah), maka pahalanya seperti pahala orang yang sedang melaksanakan haji yang berihram." [HR. Abu Dawud no. 554 dan Ahmad V/268, lihat Shahiihul Jaami' no. 6228]


(2). Melakukan Salat Isyraq


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ


"Barang siapa yang Salat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir memuji Allah hingga matahari terbit, kemudian salat dua rakaat, maka pahala (amal)nya sama dengan pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." [HR. At-Tirmidzi no. 583 dan juga ath-Thabrani no. 7649, 7663, hadisnya dari Anas bin Malik, Shahiihut Targhiib no. 468] 


(3). Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid


Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ


"Barang siapa yang pergi pagi-pagi ke masjid, dia tidak ingin kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka dia meraih pahalanya seperti orang yang berhaji, di mana hajinya sempurna." [HR. Ath-Thabrani, hadis dari Abu Umamah, lihat Shahiihut Targhiib no. 86]


(4). Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir Setelah Salat Fardhu Masing-masing Sebanyak 33 Kali


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata:

جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلاَ وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا ، وَيَعْتَمِرُونَ ، وَيُجَاهِدُونَ ، وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ « أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ بِأَمْرٍ إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ ، إِلاَّ مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ ، وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ » . فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا نُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنَحْمَدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ . فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ « تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ »


“Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi ﷺ. Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka salat sebagaimana kami salat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad, serta bersedekah. 


Nabi ﷺ lantas bersabda: “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan, yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian, dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian? Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir salat (fardhu) sebanyak tiga puluh tiga kali.”


Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh empat kali. Aku pun kembali pada beliau. Nabi ﷺ bersabda: “Ucapkanlah Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali.” [HR. Bukhari, no. 843]


(5). Umrah di Bulan Ramadan


Rasulullah ﷺ bersabda:


فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى


"Sesungguhnya umrah di bulan Ramadan seperti berhaji bersamaku." [HR. Bukhari no. 1863, hadis dari Abdullah bin Abbas]


(6). Berbakti Kepada Kedua Orang Tua


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata:


إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ ، قَالَ : هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ : أُمِّي ، قَالَ : فَأَبْلِ اللَّهَ فِي بِرِّهَا ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ ، وَمُعْتَمِرٌ ، وَمُجَاهِدٌ ، فَإِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ فَاتَّقِ اللَّهَ وَبِرَّهَا


“Ada seseorang yang mendatangi Rasululah ﷺ dan ia sangat ingin pergi berjihad, namun tidak mampu. Rasulullah ﷺ bertanya padanya, apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup? Ia menjawab, ibunya masih hidup.


Rasulullah ﷺ pun berkata padanya: “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik kepada ibumu. Jika engkau berbuat baik kepadanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah, dan berjihad.” [HR. Abu Ya'laa no. 2760, al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no. 7835 dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath no. 2915, hadis dianggap jayyid oleh Imam al-Mundziri, al-Utsaimin, dll dan hasan oleh Imam al-Haitsami, al-'Iraaqi, dll]


(7). Bertekad/Berusaha untuk Berhaji


Orang yang sudah mendaftarkan diri untuk berhaji namun dia meninggal dunia sebelum keberangkatan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti haji. 


عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى غَزَاةٍ فَقَالَ « إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالاً مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلاَّ كَانُوا مَعَكُمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ »


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata, dalam suatu peperangan (Perang Tabuk) kami pernah bersama Nabi ﷺ, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala), padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” [HR. Muslim, no. 1911]


(8). Memberangkatkan Orang Berhaji


Rasulullah ﷺ bersabda:


"Barang siapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, menyiapkan bekal untuk orang yang akan menunaikan ibadah haji, menafkahi keluarga yang ditinggalkan atau memberikan makan orang yang berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya mereka, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." [HR. Ibnu Khuzaimah, hadis dari Zaid bin Khalid, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 1078]


Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar








Monday, 1 November 2021

PERISTIWA 10 MUHARRAM

[ Tulisan tgn Tn Guru Hj Ali bin Tn Guru Hj Ahmad bin Tuan Hussin Kedah al Banjari ]


1. Pendaratan Bahtera Nabi Allah Nuh عليه الصلاة والسلام


2. Mulai hujan turun ke bumi


3. Sayyidina Adam turun ke bumi dari syurga


4. Diterima taubat oleh Allah ta'ala akan Nabi Adam عليه الصلاة والسلام


5. Sembuh penyakit Nabi Allah Ayyub عليه الصلاة والسلام


6. Diterima taubat Nabi Allah Daud عليه الصلاة والسلام


7. Keluar Nabi Allah Yunus عليه الصلاة والسلام dari perut ikan nun


8. Dilahirkan Nabi Allah Ibrahim عليه الصلاة والسلام


9. Terlepas Nabi Allah Ibrahim daripada terbakar oleh Raja Namruz


10. Dikurnia Allah ta'ala akan gelaran Nabi Allah Ibrahim Kholilullah


11. Dikurnia kerajaan besar kepada Nabi Allah Sulaiman عليه الصلاة والسلام


12. Ambil balik oleh Allah ta'ala akan kerajaan Nabi Allah Sulaiman 


13. Diangkat Nabi Allah Idris عليه الصلاة والسلام ke langit


14. Terselamat Nabi Allah Musa عليه الصلاة والسلام daripada dibunuh oleh firaun


15. Diangkat Nabi Allah Isa عليه الصلاة والسلام ke langit


16. Terbunuh Sayyidina Husain عليه السلام dipadang pasir Karbala, Iraq


17. Dilepaskan Nabi Allah Yusuf عليه الصلاة والسلام daripada penjara


18. Diturunkan kitab Taurat kepada Nabi Allah Musa عليه الصلاة والسلام


19. Hari dijadikan Allah ta'ala akan bumi


20. Hari dijadikan Nabi Allah Adam عليه الصلاة والسلام dan dijadikan Qolam dan Malaikat Allah Sayyidina Jibril عليه الصلاة والسلام


21. Dikembalikan semula penglihatan Nabi Allah Ya'akob عليه الصلاة والسلام


Catatan ini diambil dalam kitab Tafsirul Jamal dari Surah Yusuf m/s 482. 


Dicatat pada hari Selasa 10 Muharram 1425 Hijriyah bersamaan 2 Mac 2004.





Penyesalan Para Pembunuh Muammar Gaddafi

RENUNGAN PENGAJARAN DAN TAULADAN


MUAMMAR GADDAFI


Pemimpin yang pro rakyatnya, namun menjadi korban propaganda dan fitnah Kapitalis Barat dan Zionis.....


_20 Oktober 2011.


"Jangan tembak, jangan tembak,” kata Gadaffi kepada sejumlah tentera NTC yang menyeretnya keluar dari saliran itu.


Gadaffi diarak di jalanan setelah diseret dari lubang saliran. Dengan kepala bersimbah darah, dengan pakaiannya nyaris tanggal keseluruhannya. Gadaffi diarak sejumlah tentera yang bersorak puas dengan kemenangan mereka. Ada yang mengacukan pistol. Ada yang menarik rambutnya. Beberapa kali Gadaffi terjatuh sambil mengusap wajahnya yang bersimbah darah.


Semasa tertangkap, Gadaffi sudah pun bersimbah darah. Terluka saat menghindari serangan tentera NATO dan NTC, beberapa minit sebelumnya.


Ketika Gadaffi ditangkap dan pemberontak mengelilinginya seperti orang tawanan.


Gadaffi didera secara membabi buta oleh rakyatnya sendiri. Rakyat yang telah dibelanya sebagai pemilik pendapatan GDP per kapita tertinggi di dunia, rakyat yang diberi segala kemudahan sehingga memiliki angka harapan hidup terpanjang dan angka kemiskinan yang lebih rendah dibanding Kerajaan Belanda.


Dia ditikam dengan pisau oleh rakyatnya sendiri yang sudah diprovokasi oleh pemberontak propaganda barat AS NATO Barbar. Rakyatnya rela membunuh orang yang mengusahakan untuk rakyatnya menikmati pendidikan percuma, layanan kesihatan percuma, letrik & air percuma, pinjaman tanpa faedah & riba, hinggakan waktu mereka bernikah pun akan diberikan apartment percuma.


Dia ditembak di kepala dan di dada oleh rakyatnya sendiri, rakyat yang dihantarkannya memenuhi universiti, yang dikuliahkannya ke luar negara lengkap dengan gaji bulanan dan kereta, yang tetap diberi elaun sara hidup walaupun masih menganggur setelah tamat pengajian.


1986, Gadaffi pernah terselamat dari maut. Jet tempur AS menjatuhkan bom seberat 1 tan di khemah Gadaffi di Bab al-Azizya. Bom itu tepat jatuh di tempat tidurnya, membunuh putrinya yang berusia 2 tahun, yang sering tidur bersamanya. Malam itu, dengan kuasa Allah dia tidak berada di tempat itu. Kegagalan AS itu nyata melahirkan dendam berterusan terhadapnya hingga akhirnya dia diguling & dibunuh rakyat sendiri yang termakan hasutan fitnah rekaan AS dan Zionis.


Baik atau buruk, Gadaffi hanyalah seorang Badwi yang lahir dalam khemah. Ia membenci kemiskinan dan korupnya dunia Arab, yang didominasi dan dieksploitasi oleh AS, Perancis dan Inggeris. Ia juga merupakan pendukung Palestin, Nelson Mandela, Tentera Republik Ireland.


Kini rakyat Libya telah menyesal menggulingkan Gadaffi, kerana percaya kepada provokasi dan fitnah USA dan sekutunya. Kini Libya telah hancur. Libya telah berada dalam genggaman barat AS NATO. Rakyat menjadi budak suruhan. Yang menikmati adalah elit² yang rakuskan kekuasaan. Apa yang dijanji sirna belaka, rakyat yang rugi dan menderita. AS dan sekutunya sedang memunggah kekayaan Negara Libya.


"Ketika kami berdemonstrasi menjatuhkan Gadaffi kami bermimpi akan menikmati kekayaan negara ini seperti yang dijanjikan, sekarang kami menyesal," kata rakyat (tamak! sudah kaya tetapi mahu lebih lagi).

Menyesal yang tiada ertinya lagi. Kuasa yang sudah tiada lagi.


"Kini kami di kelilingi oleh penjahat yang hauskan perang, hauskan akan minyak. Kehidupan rakyat sangat susah, kemiskinan meningkat menjadi papa dan siang malam kami hidup dalam ketakutan," kata rakyat lagi.


Penyesalan selalu datang terlambat.

Nikmatilah sekarang, hasil orang yang haus akan kekuasaan dan minyak.


Rest in Peace, Colonel !!!


BELAJARLAH DARI PENGALAMAN dan BELAJARLAH DARI SEJARAH....


JANGAN TERTIPU DENGAN 'SYURGA' CIPTAAN ZIONIS & WAKIL²NYA.


Cukup sudah Libya, Iraq, Syria, Sudan, Afghanistan dan beberapa lagi negara di Timur Tengah yang hancur dihancurkan oleh rakyat sendiri.


Menyesal yang sudah termakan propaganda barat fitnah hoax.


Malaysia, In Syaa Allah, tidak akan mengikuti jejak kehancuran akibat kebodohan ini.....

Dengan syarat ummah berpadu dibawah panji ulama' & umara'


Sedarlah!!!

Waspadalah!!!

Jangan kita diadu dombakan sehingga kita jadi terpecah belahnya Bangsa Melayu ini. Marilah kita fikirkan kesejahteraan anak cucu kita kedepannya.....


SALAM PERPADUAN UMMAH.....


Share sebanyaknya agar masyarakat memahami situasi dengan belajar dari pengalaman negara lain.


Munafik dan kafir tetap memusuhi Islam, itu janji Allah dalam Al Quran








Very Touching Words

 The Kuwaiti writer Abdullah JarAllah has died. He is the writer of these very touching words:


I will not worry upon my death nor be unduly concerned about my body, for my Muslim brothers will do the needful. They will disrobe me, wash me, enshroud me, take me from my home, and carry me to my grave. Many will come to participate in my Janaaza. They would have taken time off their jobs or canceled appointments in order to attend my burial.

My belongings will be disposed of.

My keys, books, briefcase, shoes, clothes and so on.

If my family are amenable, they will donate my things to benefit me.

Be rest assured the world would not mourn my death, and the movement of the world wouldn't stop, and trading will continue, and someone else will do my job, and my wealth will be lawfully inherited by my heirs, whilst I will be taken to account for it.

A little, or a lot, nothing will be unaccounted for.


The first thing I will lose upon death will be my name. Upon my death they will ask: "where is the body?" They will not call me by my name.

When they want to perform the salah for me they will say: "bring the janaza." They will not call me by my name.

When they are ready to bury me, they will say "bring the deceased." They will not mention my name.


Due to this, I will not be deceived by my clan, nor tribe, and neither my status nor fame.

How insignificant this world is, compared to what we will face.

O, you who are alive right now, know that sorrow for you are of 3 types

Those who really knew you, they will say poor fellow (miskeen)

Your friends who will remain sad for hours or days, then they will return to their discourses and entertainment.

Deep sorrow at home. Your family will be sad for a week or two, a month, two months or even a year after which you will be but a memory.

Your story has ended amongst people, but your real story has just began, and its the hereafter.

You have been divested from: Beauty, wealth, health, children, houses, castles, and your spouse.

Nothing remains with you except your deeds. You have now begun the "real" life.

The question here is what you have prepared for your grave and your hereafter right now? 

This reality needs some deep reflection.

So safeguard:

The fardh prayers and duties.

Nafl and Sunnah prayers.

Secret charity.

Good deeds.

Tahajjud prayers.

So that you may be saved


Help to remind people through these utterances, while you are still alive. If Allah wills, you will find the effect of your reminder in your scale of good deeds on the Day of Judgement.

And remind, most certainly, reminding is fruitful for the believer.

Why do you think the dead wish to perform charity if they return to the Earth? 

As Almighty Says: {And donate from what We have provided for you before death comes to one of you, and you cry, “My Lord! If only You delayed me for a short while, I would give in charity and be one of the righteous.}


He didn't say I'll perform Umrah or so I could pray or so I could fast.

The dead mentioned charity due to what (s)he saw of its great effect after his/her death.

So give plenty of charity, and the best of charity you could possibly do at this moment is to spend 10 seconds to forward this advice as a reminder; after all a good word is a charity.

Allah bless you.






Wednesday, 27 October 2021

Cara Minum Air Rasulullah SAW

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ,

 وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ.


1 hari 1 hadith.... 

In Syaa Allah....


Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a., beliau berkata,


Maksudnya;


"Rasulullah SAW. melarang daripada minum secara langsung melalui mulut bekas air (untuk menghindari sesuatu yang boleh membahayakan)."



Ertinya:-


Jangan minum terus (langsung) dari botol atau tin minuman.. sebaiknya isikan (tuangkan) dahulu ke dalam cawan, kemudian baru minum..



Sekadar Perkongsian.. Rujuk kitab Ringkasan Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi, m/s 464.


Penulis: Jika tak boleh ikut semua, Jangan ditinggalkan semuanya.








Sunday, 24 October 2021

Stay @ Home. Stay safe

 *KELONGGARAN PPN KE FASA 2. DILUAR SANA MASIH MERBAHAYA*


Nabi Nuh AS melepaskan seekor burung merpati untuk mengetahui sama ada air sudah surut sepenuhnya.  

Oleh sebab air masih meliputi seluruh muka bumi, burung merpati itu tidak mendapat tempat untuk hinggap. Burung merpati itu kembali ke bahtera. Nabi Nuh menunggu selama tujuh hari, kemudian melepaskan burung itu semula. Pada petang hari, burung itu kembali kepada Nuh sambil membawa sehelai daun zaitun yang segar pada paruhnya. Dengan itu Nuh mengetahui bahawa air sudah surut. Dia menunggu selama tujuh hari lagi, lalu melepaskan merpati itu sekali lagi, kali ini merpati itu tidak kembali. Nabi Nuh mengetahui segala yg ada di dalam bahteranya selamat untuk mendarat.



PENGAJARAN YANG DIPEROLEHI:

Jangan tergesa-gesa keluar beramai-ramai ke sana ke sini walau pun untuk balik kampung kerana di luar sana masih merbahaya. Mari kita ikut contoh Nabi Nuh A.S, mematuhi SOP seberapa ketika di dalam "Bahtera" kita sehingga yakin semuanya selamat.


Wallahua'lam.


Kisah nabi.




Monday, 18 October 2021

Kawan kawin kawan .....sahabat

 🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

ADAT BERKAWAN*


*Bagus kata kata ini..Idea siapalah agaknya*


Dari kawan ada yang menjadi rapat.

Dari kawan ada yang menjadi sahabat.

Dari kawan ada yang menjadi kekasih.

Dari kawan ada yang menjadi isteri /suami. 

Dari kawan ada yang menjadi ipar. 

Dari kawan ada yang menjadi biras.

Dari kawan ada yang menjadi bisan. 

Dari kawan ada yang menjadi mertua. 

Dari kawan ada yang menjadi madu. 

Dan dari kawan ada yang menjadi lawan.

Itulah lumrah kita dalam berkawan...


Bila berkawan dengan ramai kawan ini...


Baru kita sedar... 

Bukan semua kawan kita hidup sempurna...

Mungkin dia banyak duit...

TAPI ada broken famili...

Ada yang tak berduit...

TAPI ada keluarga yang bahagia...

Dari kawan itulah kita belajar sesuatu...


Nak cakap tentang kecewa dan terasa hati dengan kawan- kawan...

Sampai bila2 takkan habis...

Namun disebabkan nak HUBUNGAN itu kekal panjang...

Kena 'fake'kan semuanya...


Fake smile...

Fake feelings... dan 

Fake emotions... 

Kerana sayangkan kawan2...


Jangan kerana kita lihat kawan kita sering ketawa... 

Sering tersenyum...

Tidak bererti dia tidak boleh terluka...

Kita sama-sama manusia...

ADA HATI dan PERASAAN...


Jadi, jangan kita perlakukan kawan kita itu sesuka hati...


Dalam berkawan kena ada satu prinsip...

Tak puas hati tanya depan2...

Jangan dengar dari orang lain sebab setiap lidah manusia itu ada 'RACUN' yang berbisa!!!


Demi mengelakkan dari salah faham dan permusuhan...

Tak kiralah jika kita ada kawan yang jenis nakal... 

Masuk air kaa...

Suka buat lawak merapu sekali pun... 

Jika dia seorang kawan yang baik...

Dia akan berani menegur salah dan silap kita!!!     


Seorang kawan yang baik akan menerima teguran dari kawan2 sebaik2nya...

Dengan hati yang terbuka...

Lebih-lebih lagi tentang kebaikan dan mengingatkan kita kepada ALLAH...


Kawan ketawa memang ramai...

Kawan menangis sukar dicari...

TAPI mereka mungkin tiada dengan kita di saat susah...

Namun siapa tahu, dalam diam mereka tetap mendoakan kita...


Jadi jangan kita berburuk sangka pada kawan2!!!


Suatu masa nanti...

Satu demi satu kawan akan meninggalkan kita...

Masing2 dengan tujuan yang berbeza...

Mungkin antara kita juga ada yang telah terpisah buat selama2nya...


Yang tinggal cuma

KENANGAN dan NAMA...


Hargailah dan sayangilah kawan2 kita selagi hayat masih ada...


Al-Fatihah utk sahabat kita yg telah pergi dahulu... 😭


Berkawan biar saling mengingatkan bukan saling menyalahkan...In Sya Allah.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Tuesday, 12 October 2021

My Vehicles

 My previous cars

1. Mazda tarzan 323 tree to tree (1994)

Mazda Tarzan. Kerja di Mitsumi Pontian



2. Proton Knight megaValve (1998)

Proton Knight - Ligan pergi kerja di Samsung Senawang.
Pick Up maximum. Laju.


3. Wira Aeroback/hatchback (2003)

First time beli kereta baru. Jual Proton Knight.


4. Kancil 850cc (2003)

Kancil. Bawak pergi Kuantan. Satu badan menggigil.


5. Honda Concerto (2002)

Beli 400 pounds sterling di Coventry masa belajar Master Degree. 


6. Subaru WRX (2006)

Pakai semasa belajar PhD di NZ Auckland. Travel Pulau Utara.
Pecah enjin.
Tapi memang best dan torque tinggi.Laju.


7. Nissan Largo (2008)

Tukar Nissan Largo selepas Ikhwan lahir (2007) dan travel ke Wellington
 urusan Sijil Beranak.
NZ Auckland - Welly.


8. Nissan Tino (2009)

Kereta ni sedap pakai. 7 seaters. Ingat mahu bawak balik Malaysia.
Auckland.
Sebelum tamat belajar PhD.

9. Nissan sentra (2013)

Sentra 2005. Habis belajar.


10. Proton Exora (2015)

Last Proton Exora sebelum exora semua jadi Turbo. 
Tak banyak problem,,,,Manual dan pakai sampai sekarang.


11. Perodua MyViGhini (2016)

Perodua MyVI Special Edition. GearBox Local Designer design.
Problem jerky....Sighhhhh.





My next car.....

1. Sports car coupe two doors



2. 4x4 4wheels drive



3. MPV family car



4. Sedan (boss boss car)



5. Your suggestions

Terbaik



Friday, 8 October 2021

Orang Melaka apa kabau

 Orang Melaka apa khabau?

Tiada angin pokok bergegau

Alih2 dengau KM nak di tukau

Sama2 party asyik bertengkau



Bumi Tuah bukan nya besau,

Habis semua hendak di sakau

Yang dibawah baru nak bongkau

Duit KWSP pun dah abis di keluau..


Tinggal sedikit dalam seluau,

Buat ngeteh dengan roti bakau,

Bawaklah berunding duduk setikau

Satu untuk aku satu untuk engkau..


🤣🤣🤝🤝🤝

Hawau engkau..


 Pantun Politik Melaka


Macam macam hal


Kuang Hajau punya Kerbau

Dah Langgau aku punya pagau

Buat Tak Tau





Tuesday, 28 September 2021

Sisa-Sisa Hidup

 Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat,

Rupanya dia menutup kekurangannya tanpa perlu berkeluh kesah.


Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan,

Rupanya dia pandai menutup dukanya dengan bersyukur dan redha.


Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,

Rupanya dia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya.


Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,

Rupanya dia berbahagia dengan apa yang dia ada.


Aku melihat hidup jiran tetanggaku sangat beruntung,

Ternyata dia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.


Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..

Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmat Allah..

Bahawa di satu sudut dunia lain masih ada yang belum beruntung memiliki apa yang aku ada saat ini.


Dan satu hal yang aku ketahui, bahawa Allah tak pernah mengurangkan ketetapan-Nya.

Hanya akulah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi.


Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.


Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku. Tapi rezekiku tahu dimana diriku berada.


Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku.


Allah menjamin rezekiku, sejak aku dalam kandungan ibuku lagi.


Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja.

Kerana bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..


Melalaikan kebenaran dan gelisah dengan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..


Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.


Mereka lupa bahawa hakikat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.


Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya.


Siti Hajar berulang alik dari Safa ke Marwah, tapi air Zam-zam muncul dari kaki anaknya, Ismail.


Ikhtiar itu perbuatan. Rezeki itu kejutan.

Dan yang tidak boleh dilupakan, setiap hakikat rezeki akan ditanya kelak, "Dari mana dan digunakan untuk apa"


Kerana rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...


Halalnya dihisab dan haramnya diazab.

Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain.


Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga iri pada takdir kematiannya.


ahlifikirnegara: aku masih membilang hari hidup ku.