Wednesday 26 July 2017

Hukum Membawa Handphone Di Depan Kaabah - Syeikh Nuruddin Al Banjari.

SYEIKH Nuruddin Albanjari dalam sebuah ceramahnya pernah memberi soalan kepada para jemaahnya.


"Kenapa tidak ada seorang pun pemain bola sepak yang membawa handphone mereka masuk padang ketika bertanding?

Jemaah terdiam, tidak ada satu pun yang menjawab.

Kemudian Syeikh melanjutkan.

"Sebab tidak ada kepentingan.
Mereka hanya perlu fokus pada permainan mereka."

Jadi kenapa kita perlu membawa handphone ketika masuk ke rumah Allah atau Masjid?

Adakah padang bola itu lebih mulia daripada masjid?

Adakah bermain bola itu perlu lebih fokus atau khusyuk daripada solat?

Mulai sekarang, belajarlah.

Belajarlah untuk tidak menyibukkan diri dengan handphone, netbook, dan laptop dalam rumah Allah, kerana tiada urusan yang lebih penting daripada urusan kita dengan Allah.

"Jaga adab kita dengan Allah."


Sekadar gambar hiasan.



Syeikh Abdurrahman Assudais, Imam Mesjidil Haram, di suatu masa ketika mengimamkan solat di depan Kaabah, beliau mendengar suara alunan muzik dari salah satu handphone milik seorang jemaah yang turut bersolat dibelakangnya.

Setelah selesai solat beliau bangkit sambil menangis, ia berkata kepada jamaah solat,
"Saya belum pernah mendengar muzik di rumah saya, tetapi hari ini saya mendengar muzik di rumah Allah".

❌📱❌📱❌📱❌📱❌📱❌

CnP


ahlifikirnegara: Menafaat yang ada boleh menjadi mudarat. Kendalilah dengan baik dan berhemah.

Monday 24 July 2017

NASEHAT IMAM AL-GHAZALI UNTUK SALIK

Share from [09:01, 7/25/2017] Rali Tugiman:

Imam Al-Ghazali mengatakan:

“Ketahuilah bahwa perintah Allah ada yang wajib dan ada pula yang sunah.

Perintah yang wajib merupakan harta pokok.

Ia adalah modal perdagangan yang dengannya kita dapat selamat.

Sedangkan perintah yang sunah merupakan laba yang dengannya kita dapat meraih derajat mulia.

Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: 'Tidaklah orang-orang mendekatkan diri pada-Ku dengan melaksanakan apa yang Kuwajibkan pada mereka, dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri padaku dengan amal-amal sunah, sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi telinganya yang mendengar, matanya yang melihat, lidahnya yang berbicara, tangannya yang memegang, dan kakinya yang berjalan."

Engkau tidak akan dapat menegakkan perintah Allah, kecuali dengan senantiasa mengawasi kalbu dan anggota badanmu pada setiap waktu dan pada setiap tarikan nafasmu, dari pagi hingga sore.

Ketahuilah bahwa Allah SWT menangkap isi kalbumu.

 Dia mengawasi lahir dan batinmu.

Mengetahui semua lintasan pikiranmu, langkah-langkahmu, serta diam dan gerakmu.

Saat bergaul dan menyendiri, engkau sedang berada di hadapan-Nya.

Tidak ada yang diam, dan tak ada yang bergerak, melainkan semuanya diketahui oleh Penguasa langit.

Allah SWT berfirman:  "Dia mengetahui khianatnya mata dan apa yang disembunyikan hati" (Q.S. Ghafir: 19),

 "Dia Maha Mengetahui yang rahasia dan tersembunyi" (Q.S. Thaha: 7).

Oleh karena itu, hendaklah harus engkau beradab di hadapan Allah SWT dengan adab seorang hamba yang hina dan berdosa di hadapan-Nya.

Berusahalah agar Allah tidak melihatmu sedang melakukan sesuatu yang dilarang dan tidak melaksanakan apa-apa yang diperintah.

Hal itu hanya bisa terwujud jika engkau bisa membagi waktu dan mengatur wirid-wiridmu dari pagi hingga petang.

Jagalah perintah Allah SWT yang diwajibkan kepadamu, sejak dari bangun tidur hingga engkau kembali ke pembaringan.”

--Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul-Hidayah  
                    
ahlifikirnegara: [09:03, 7/25/2017] +60 11-3328 4468: Wak ....aku nak share masuk dalam blog aku ehh